X-Ray dalam radiografi merupakan
noninvasif tes kesehatan yang membantu diagnosa fisik dan merawat kondisi
medis. Imaging dengan X-Ray melibatkan pemberian dosis radiasi ionisasi dalam
jumlah kecil kepada tubuh agar dihasilkan citra atau gambaran tubuh bagian
dalam. X-ray merupakan cara atau treatment yang paling tua dan sering digunakan
untuk pencitraan medis. X-Ray tulang digunakan untuk pencitraan tulang dalam
tubuh, meliputi tangan, pergelangan tangan, lengan, kaki, pergelangan kaki,
lutut ataupun paha.
X-Ray tulang
digunakan untuk :
1. Mendiagnosa
patah tulang ataupun sambungan yang lepas.
2. Menunjukkan
gambaran yang tepat dan stabilisasi dari fragmen-fragmen tulang saat perawatan
atau pemulihan suatu retakan.
3. Petunjuk
untuk operasi orthopedi seperti pembenaran posisi sambungan atau perbaikan
tulang yang patah ataupun retak.
4. Mencari
luka, infeksi, arthritis, pertumbuhan tulang yang tidak normal, perubahan
tulang dalam metabolisme.
5. Membantu
saat pendeteksian dan diagnosis kanker tulang.
6. Melihat
obyek asing disekitar tulang ataupun di dalam tulang.
X-Ray untuk tulang ini tidak memerlukan persiapan
khusus. Pasien harus melepas seluruh pakaiannya dan memakai pakaian khusus
selama pemeriksaan. Pasien juga harus melepaskan perhiasan, kacamata,
barang-barang yang terbuat dari logam ataupun pakaian yang kemungkinan akan
mengganggu citra X-Ray.
Gambar
Peralatan X-Ray Tulang
Untuk wanita harus menginformasikan
kondisi fisiknya untuk kemungkinan kehamilan. Beberapa test pencitraan tidak
boleh dilakukan saat hamil agar janin tidak terkena radiasi. Jika memang
diperlukan, akan diusahakan agar dosis radiasi yang diterima oleh bayi
seminimal mungkin. Peralatan yang digunakan dalam pemeriksaan tulang dengan
X-Ray ini adalah tabung X-Ray yang diletakkan di atas sebuah meja tempat pasien
berbaring. Di bawah meja terdapat film atau plat yang merekam gambar.
Bagaimana Cara kerjanya?
X-Ray merupakan suatu bentuk radiasi
seperti cahaya atau gelombang bunyi. X-Ray dapat melewati banyak objek termasuk
tubuh. Harus hati-hati saat menggunakan X-Ray untuk pemeriksaan, Mesin X-Ray
menghsilkan pancaran radiasi yang kecil yang melewati tubuh, terekam citra pada
film atau plat khusus untuk merekam gambar digital.
Masing-masing bagian tubuh menyerap
X-Ray dengan dosis bervariasi. Tulang yang padat menerima radiasi yang lebih
besar dibanding bagian yang lebih lunak seperti otot, lemak ataupun organ.
Sebagai hasilnya, tulang tergambar putih pada X-Ray, bagian yang lunak
tergambar abu-abu dan udara hitam.
Sampai beberapa waktu yang lalu,
citra X-Ray dalam bentuk film seperti negatif foto film. Namun sekarang, citra
sudah dalam file digital tersimpan secara elektronik. Citra yang tersimpan
mudah dicari dan sewaktu-waktu dapat dibandingkan dengan citra X-Ray yang baru
untuk diagnosis dan pemeriksaan penyakit.
Gambar Hasil
Citra Tulang dengan X-Ray
Keuntungan dan Resiko
Keuntungan
pemerikasaan tulang dengan X-Ray adalah :
1. X-Ray tulang
lebih cepat dan lebih mudah untuk melihat dan menaksir tulang yang patah
ataupun sambungan yang terlepas.
2. Peralatan
X-Ray relatif tidak mahal dan tidak membutuhkan ruang yang luas, dapat
ditempatkan di ruang emergency, ruang radiologi, ambulan, ruang perawat ataupun
tempat lain yang tepat untuk pasien dan radiologis.
3. Karena citra
X-Ray cepat dan mudah, sangat membantu pada diagnosa darurat serta perawatan.
4. Tidak ada
radiasi yang tertinggal pada tubuh pasien setelah pemeriksaan X-Ray.
5. X-Ray biasanya tidak mempunyai efek
saat rentang diagnosis
Resiko pemeriksaan tulang dengan
X-Ray adalah :
1. Sedikit
kemungkinan menyebabkan kanker karena radiasi yang dipancarkan, tetapi sejauh
pemeriksaan dilakukan secara benar maka resiko ini tidak akan terjadi.
2. Radiasi yang
diberikan harus sesuai. Untuk Spine X-Ray misalnya, dosis yang diberikan 1,5
mSv, sama seperti seseorang pekerja radiasi yang menerima radiasi selama 6
bulan. Untuk X-Ray bagian yang berbahaya, dosisnya sekitar 0,001 mSv, sama
dengan seorang pekerja radiasi yang menerima radiasi selama 1 hari.
3. Wanita harus menginformasikan
kondisi fisiknya jika wanita sedang hamil.
Untuk meminimalkan radiasi yang terserap, digunakan dosis yang serendah
mungkin untuk menghasilkan gambar yang bagus. Komisi proteksi radiasi nasional
maupun internasional secara terus-menerus memperbaiki standar aturan untuk para
radiologis. Mesin X-Ray dapat diatur berapa pancaran X-Ray nya dengan filter
yang signifikan dan metode kontrol dosis untuk meminimalkan radiasi yang tidak
tepat.
X-Ray Tulang (Radiografi) « Yulia Hernawati's Blog.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar